Biografi dan Profil Djoko Susanto - Pemilik Jaringan Alfamart

Biografi dan Profil Djoko Susanto - Pemilik Jaringan Alfamart - Minimarket Alfamart sudah tidak asing lagi bagi masyarakat di Indonesia. Alfamart merupakan toko swalayan yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Di balik nama Alfamart terdapat sosok Djoko Susanto. Djoko Susanto merupakan pemilik jaringan minimarket yang terkenal di Indonesia.
Biografi dan Profil Djoko Susanto - Pemilik Jaringan Alfamart - Minimarket Alfamart sudah tidak asing lagi bagi masyarakat di Indonesia. Alfamart merupakan toko swalayan yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Di balik nama Alfamart terdapat sosok Djoko Susanto. Djoko Susanto merupakan pemilik jaringan minimarket yang terkenal di Indonesia. 
 
Biografi dan Profil Djoko Susanto - Pemilik Jaringan Alfamart

Djoko Susanto merupakan tokoh berdarah Cina yang lahir pada 8 Februari 1950. Nama aslinya A. Kwie. Nilai-nilai karakter yang diterapkan dalam keluarganya merupakan modal untuk meraih kesuksesan seperti saat ini.



Pendidikan Formal Djoko Susanto harus pupus saat Sekolah Dasar. Beliau putus sekolah karena pemerintah saat itu tidak mengijinkan siswa dengan nama cina bersekolah di Indonesia. Walaupun begitu, hal itu tidak mematahkan semangatnya. Beliau semangat mengembangkan kemampuannya walaupun tanpa pendidikan formal.

Perjalanan Karir Bisnis Djoko Susanto

Setelah Putus dari sekolah ia memutuskan untuk belajar di luar sekolah. Beliau juga mengganti namanya dengan nama Indonesia. Kemampuan bisnis memang sudah muncul sejak beliau masih kecil. Pada saat umur 17 tahun, Djoko mengelola sejumlah 560 warung kali lima milik orang tunya di Pasar Arjuna, pasar tradisional di Jakarta. Memang orang cina identik dengan jiwa bisnis. Sifat pekerja kerasnya mengarahkan beliau untuk memperluas usaha warung tersebut sekaligus menjajakan rokok.

Kisah Djoko Susanto menjelaskan bahwa kegigihan Djoko menarik perhatian taipan rokok kretek Putera Sampoerna. Akhirnya, Djoko dan Putera Sampoerna bekerja sama membuka warung yang sama serta jaringan supermarket diskon bernama Alfa Toko Gudang Rabat.

Pada tahun 1994, nama Alfa Toko Gudang Rabat berganti menjadi yang lebih simpel yakni Alfa Minimart. Namun kerja sama tersebut berhenti pada tahun 2005 karena Putra Sampoerna menjual perusahaannya, anak perusahaannya beserta seluruh saham kepada Phillips Morris International.

Dalam hal ini Aset Putera Sampoerna yang dijual termasuk 70% saham Alfa Minimart. Namun perusahaan Phillips Morris International tidak tertarik dengan usaha tersebut. Akhirnya saham Alfa Minimart dijual seluruhnya kepada Djoko. Setelah itu, Djoko membesarkan usahanya dengan membuka bisnis Alfa Supermarket.

Bisnis Alfa Supermarket berada di bawah naungan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. Karena Alfa Supermarket ini mengalami kemajuan yang besar akhirnya Djoko membeli saham Nirtstar pada tahun 2013 dan memiliki saham sekitar 65% dari perusahaan tersebut.

Namun seiring perjalanan waktu Djoko Susanto harus merelakan Alfa Supermarket perpindah kepada pihak Carrfour. Akhirnya beliau fokus ke Alfa Midi. Dimana ia bekerja sama dengan Lawson, salah satu waralaba convenience store dari Jepang.

Bisnis ini semakin berkembangn dan saat ini PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, telah menjalankan lebih dari 5.500 toko. Perusahaan ini membawai beberapa merek, meliputi Alfamart, Alfa Express, Alfa Midi, Lawson. Indomaret merupakan satu-satunya minimarket saingan terbesar dari perusahaan ini, Indomaret merupakan perusahaan milik konglomerat Anthony Salim


Dalam bisnis tentunya tidak selalu lancar, adakalanya harus menghadapi berbagai masalah. Namun masalah yang dihadapi tersebut malah membuat Djoko Susanto membuat termotivasi. Ia pernah dinobat sebagai orang terkaya ke 27 tahun 2014 versi Majalah Forbes.

Alfarmart pun mendapat apresiasi. Pada tahun 2012 mendapatkan Gelar Top Brand yang diselenggarakan lembaga riset Frontier Consulting Group.

Begitulah sosok Djoko Susanto yang merupakan pemiliki Pemilik Jaringan Alfamart. Silakan ditiru semangatnya dalam merintis usaha.